Minggu, 07 November 2010

Arsitektur Kota Masa Renaissance
(Abad XIV – XVII)


Kelahiran Renaissance

Masa Renaissance (masa pencerahan) muncul setelah melalui masa abad pertengahan atau masa Medieval (Middle Age), yang biasa disebut dengan masa kegelapan. Disebut demikian karena pada saat itu kurang atau tidak adanya pemikiran-pemikiran baru, khususnya dalam dunia arsitektur yang menjadikan karya-karya arsitektur berhenti atau hanya mengolah elemen-elemen detail yang sifatnya dekoratif (seperti Arsitektur Rococo).

Masa Renaissance merupakan kelahiran kembali arsitektur Klasik, yang didasari oleh Arsitektur Klasik Yunani dengan pengaruh Arsitektur Klasik Romawi. Sejarah singkatnya orang Yunani telah secara mendalam membahas cara hidup enak didunia. Untuk mendapatkan hidup enak, perlu ada aturan. Aturan dibuat untuk mengatur manusia dan alam.

Pengaruh Renaissance berkembang sejak awal abad ke-14 di Florence, Italia yang kemudian meluas ke Perancis, Jerman, Inggris, Spanyol, Portugal dan juga ke negara jajahan Eropa di Amerika, Asia dan Afrika.

Renaissance berawal dari karya kesusastraan, berpedoman pada karya Petrach, Boccacio dan Dante. Kemudian diikuti oleh seni pahat dan seni lukis(dengan beberapa senimannya yaitu Nicola Pisano, Gimabue dan Giotto). Kemudian yang terakhir adalah perkembangan seni arsitekturnya. Filipo Brunelleschi (1377-1466) adalah arsitek Renaissance pertama, membuat gambar kerja dari bangunan Romawi Kuno di Roma. “Ospedale Degli Innocenti” 1419 (The Founding Hospital) karya pertamanya bergaya “Tuscan dan Romanesque”. Desain selanjutnya menunjukan pendekatan ke gaya New Classical, seperti kecenderungan “kesimetrisan”, “proporsional” dan penerapan “Arcade dengan kolom-kolom pendukung setengah lingkaran (elemen busur)” merupakan ciri gaya arsitektur bangunan masa Renaissance. Sedangkan Alberti dengan Pallazio Rucellai-nya (1446) yang memiliki façade dengan order bentuk-bentuk pilar dan garis-garis horisontal pada bidang datar yang luas pola ini menjadi populer di masamendatang, merupakan dua tokoh yang utama.


Arsitektur Renaissance

Pada umumnya arsitektur bangunan masa Renaissance memiliki fungsi keagamaan seperti gereja dan kapel (peninggalan dan melanjutkan bangunan masa Medieval), bangunan-bangunan istana, pusat pemerintahan dan rumah-rumah kediaman pendeta atau saudagar (yang merupakan anggota masyarakat yang terhormat). Teori-teori yang menonjol pada bangunan tersebut adalah penerapan konsep simetri yang kuat pada tampak dan ruang dalam bangunan. Mayoritas pemakaian bahan bangunan/material dari marmer pada interior dan warna bangunan yang cenderung monochrome atau satu warna.

Bangunan kaya akan elemen dekoratif, baik pada interior maupun eksterior bangunan. Elemen dekoratif tersebut umumnya berupa ukiran/sculpture, relief serta lukisan-lukisan. Tema elemen dekoratif tersebut umumya melambangkan karakter-karakter atau penginterpretasian alam dan sosok manusia, flora, fauna serta pemandangan alam.

Pada ruang dalam, bagian dinding dan langit-langit umumnya dilapisi ukiran(stucco) yang obyeknya seputar flora, sosok dan perilaku dari fauna dan manusia,topeng-topeng, perahu maupun perisai. Penggunaan patung yang dipadukan dengan detail arsitektural, baik pada interior maupun eksterior.

Pada façade bangunan terdapat deretan kolom-kolom dengan kepala dihiasi elemen dekoratif bermotif flora, susunan order dapat berupa Doric, Ionic, maupun Corinthian. Penerapan garis-garis horisontal dan elemen-elemen busur pada bidang datar. Atap, baik atap perisai maupun datar dilengkap dengan hiasan, baik berupa Lantern, Louvre, Lucarne, Ammortizement, Tympanum maupun Balustrade.


Contoh Arsitek dan Bangunan di Awal Renaissance

Brunelleschi ð Menciptakan perletakan dome untuk memperkuat kesanhorizontal, membuat dinding rangkap untuk memberi kesan berat pada bangunan,memakai konstruksi Gothic dengan merenggangkan kulit luar dome dengan 24 kerangka dan mengarahkan profil bangunan dengan menggunakan konstruksidome. (bangunan: S. Spirito dan Cathedral of Florence).

S. Spirito dan Cathedral of Florence


Alberti ð Menyatukan dua konsep matematik dan lukisan sebagai elemendekoratif. Bangunan berciri megah dan memiliki konsep simetris. (bangunan : S.Andrea, Mantua).


S.Andrea, Mantua

Perencanaan Kota dan Istana di Pienza, Urbino dan Florence. Konsepnya mengimbangi blok-blok masa berdinding masif dengan unsur-unsur horisontal, dan deretan kolom dengan irama tertentu yang diberi sentuhan akhir pada kaki dankepala kolom tersebut. Atap konstruksi kayu dibuat datar dengan dibatasi cornice. (bangunan : Guadagni Palace, Florence dan Grimanti Palace, Venice).


Gaudagni Palace, Florence

Grimanti Palace, Venice

Bramante ð ciri utama menimbulkan kesan baru pada bentuk bangunan yangcenderung menjadi dinamis (misalnya: bentuk lengkung) dan monumental.(bangunan : St. Peter, Rome 1506).


St. Peter, Rome

St. Peter, Rome

Michelangelo ð bangunan berpijak pada konsep antik roman, dengan memperhatikan elemen dekoratif berupa lukisan pada plafond dan sculpture denganmotif-motif klasik. (bangunan : Modern Capital di Roma).


Sumber:

http://file.upi.edu/Direktori/E%20-%20FPTK/JUR.%20PEND.%20TEKNIK%20ARSITEKTUR/196002051987031%20-%20R.%20IRAWAN%20SURASETJA/Hand%20Out/TEORI-TEORI%20ARSITEKTUR%20DUNIA%20BARAT.pdf ,diakses pada tanggal 4 November 2010.